Sejarah Gencatan Senjata Israel dan Hamas di Palestina
Israel dan Hamas dilaporkan telah sepakat untuk melaksanakan gencatan senjata di Gaza, yang diumumkan oleh mediator utama, Qatar, pada Rabu (15/1/2025). Berikut merupakan sejarah panjang gencatan senjata antara Israel dan Hamas.
Kesepakatan gencatan senjata antara Israel dan Hamas akan berlaku pada 19 Januari 2025, dan mencakup pembebasan 33 sandera yang ditahan Hamas di Gaza sebagai langkah pertama.
Konflik antara Israel dan Hamas telah berlangsung selama beberapa dekade dengan tetap adanya upaya kedua belah pihak untuk mencapai perdamaian melalui gencatan senjata. Berikut sejarah panjang gencatan senjata antara Israel dan Hamas:
1. Gencatan senjata 2008
Pada 19 Juni 2008, Israel dan Hamas mencapai kesepakatan gencatan senjata yang difasilitasi oleh Mesir. Gencatan senjata ini berlangsung selama enam bulan dan berhasil meredakan ketegangan di Jalur Gaza. Selama periode ini, tingkat kekerasan menurun secara signifikan, meskipun gencatan senjata ini berakhir setelah beberapa bulan.
2. Gencatan senjata 2012
Setelah delapan hari pertempuran sengit pada November 2012, yang menyebabkan banyak korban di kedua belah pihak, Israel dan Hamas sepakat untuk melakukan gencatan senjata. Kesepakatan ini dimediasi oleh Mesir dan mulai berlaku pada 21 November 2012. Gencatan senjata ini berhasil mengakhiri salah satu eskalasi terburuk dalam konflik tersebut, meskipun ketegangan tetap tinggi di wilayah tersebut.
3. Gencatan senjata 2014
Pada 26 Agustus 2014, setelah beberapa minggu pertempuran hebat di Gaza, yang dikenal dengan operasi Protective Edge, Israel dan kelompok-kelompok militan Palestina mencapai kesepakatan gencatan senjata jangka panjang. Kesepakatan ini ditengahi oleh Mesir dan mulai berlaku pada pukul 19.00 waktu setempat. Meskipun gencatan senjata ini berhasil meredakan pertempuran, ketegangan di Gaza tidak sepenuhnya hilang.
4. Gencatan senjata 2018
Pada 31 Agustus 2018, setelah beberapa minggu ketegangan tinggi dan serangan lintas perbatasan di Gaza, Israel dan Hamas akhirnya mencapai kesepakatan gencatan senjata yang difasilitasi oleh Mesir dan perserikatan bangsa-bangsa (PBB). Gencatan senjata ini bertujuan untuk mengakhiri kekerasan dan memungkinkan pembicaraan lebih lanjut untuk solusi jangka panjang.
5. Gencatan senjata 2025
Lebih baru lagi, pada 15 Januari 2025, Perdana Menteri Qatar Mohammed bin Abdulrahman bin Jassim Al Thani, mengumumkan bahwa gencatan senjata antara Israel dan Palestina telah tercapai.
Gencatan senjata ini dijadwalkan mulai berlaku pada 19 Januari 2025 dan terdiri dari tiga tahap, yang diharapkan dapat mengakhiri agresi Israel di Gaza. Ini menandakan potensi harapan untuk perdamaian setelah bertahun-tahun ketegangan.
Meskipun beberapa kali gencatan senjata telah tercapai, konflik antara Israel dan Hamas kerap kembali terjadi. Proses perdamaian yang berkelanjutan tetap menjadi tantangan besar, dengan kedua belah pihak sering kali tidak sepakat mengenai berbagai isu yang mendalam.