Rilis Pers: 25 Esai terbaik tepilih untuk Merayakan perdamaian A La Jusuf Kalla
Jakarta – Wakil Presiden Jusuf Kalla sering diidentikkan sebagai pemimpin yang lincah dan berani. Keberaniannya bukan tanpa bukti. Setidaknya, tiga konflik paling berdarah di Indonesia ia selesaikan dengan jalan perdamaian. Sebuah perlombaan penulisan esai oleh Jenggala Institute for Strategic Studies (JISS) diselenggarakan untuk merayakan keberanian beliau untuk menjadi juru damai.
Lomba diselenggarakan pada 1 Juli-30 Agustus lalu dan menghasilkan 25 tulisan terbaik. Esai-esai ini ditulis dalam Bahasa Inggris yang akan dikompilasi menjadi buku. Harapannya buku ini bisa ikut rujukan dan meramaikan diskursus perdamaian tidak hanya di Indonesia tapi juga di dunia.
Sekilas JK dan perdamaian
Sebagai negawaran berlatar pengusaha, Jusuf Kalla (JK) memiliki ribuan alasan untuk hidup bahagia dengan kekayaan mereka yang melimpah. Namun, keberanian dan keteguhannya membawa dia untuk masuk ke dalam konflik berkepanjangan hanya untuk mencapai satu tujuan: perdamaian.
Konflik yang mengerikan di Indonesia, yaitu konflik Ambon dan Poso, serta di Aceh telah ditenangkan berkat kerja JK. Konflik-konflik tersebut tak segan-segan merenggut banyak nyawa. Namun datangnya perdamaian kemudian membuat jutaan nyawa lainnya terselamatkan.
Di luar kerja JK sebagai Wakil Presiden, ia memimpin sebuah organisasi yang berfokus pada perdamaian di kawasan Asia Pasifik yang disebut CAPDI (Centrist Asia Pacific Democrats International). Tidak berkuasa selama periode 2009 – 2014, JK terus ‘mewakafkan’ tenaga dan pikirannya untuk bangsa dengan mengambil tanggung jawab menjadi ketua Palang Merah Indonesia (2009-sekarang) dan Ketua Dewan Masjid Indonesia (2012-sekarang).
Setidaknya, 11 institusi bertaraf dunia menganugerahkan gelar akademis tertinggi yakni Doctor Honoris Causa kepada JK atas kontribusinya dan dedikasinya untuk menjaga perdamaian dan pembangunan baik di Indonesia dan dunia. Hiroshima University misalnya, memberikan gelar tersebut karena percaya bahwa pengalaman perdamaian JK adalah kontribusi besar untuk menjaga hubungan baik antarnegara di dunia ini.
Kepemimpinan dan kenegarawanan JK selalu hadir dengan ide-ide perdamaian yang terbukti bermanfaat bagi kemanusiaan kita. “Hanya perdamaian yang bisa mewujudkan peradaban manusia,” begitu keyakinan JK.
Tentang lomba
Sayembara esai “Menuju Nominasi Jusuf Kalla Untuk Nobel Perdamaian” diselenggarakan oleh JISS yang merupakan Institut milik Jenggala Center, dengan bekerja sama dengan Perhimpunan Pelajar Indonesia Dunia (PPI Dunia).
Tujuan utama sayembara ini adalah untuk mempromosikan ide-ide dan kerja-kerja peacemaking Pak JK kepada dunia yang selama ini kami anggap selama ini sebagai pengalaman yang penuh ilmu, kisah, dan pelajaran, namun belum banyak upaya mempubliksikannya, khususnya dalam Bahasa Inggris. Karena itulah sayembara ini diselenggarakan.
Sayembara berlangsung dari 1 Juli – 30 Agustus 2018. Dari banyaknya karya yang masuk, panitia menetapkan 54 karya pilihan yang diajukan ke dewan juri untuk dinilai. Dewan juri tersebut terdiri dari:
- Suhartono, Wartawan KOMPAS
- Firmanzah, Rektor Unversitas Paramadina
- Pandu Utama Manggala, Ketua PPI Dunia 2017-2018
Hasil penjuriannya telah memilih 25 esai terbaik (terlampir) dan telah diumumkan pada 26 Oktober 2018 di laman web JISS (jiss.jenggalacenter.org). Esai-esai terbaik tersebut rencananya akan dikompilasi menjadi buku dan akan diluncurkan pada awal Desember pada acara resepsi makan bersama sang Wapres beserta penyerahan hadiah pada 3 penulis esai terbaik.
Tiga penulis esai terbaik akan mendapat hadiah masing-masing 10 juta, 7,5 juta dan 5 juta Rupiah.
Suhartono, selaku perwakilan dewan juri menyatakan bahwa, secara keseluruhan, isi esai sebagian besar tentang perdamaian dan peran utama Wakil Presiden Jusuf Kalla dalam memperjuangkan perdamaian di Ambon, Poso, Aceh, Thailand Selatan dan Afghanistan.
Harus diakui bahwa panel juri memiliki sedikit kesulitan dalam menilai esai-esai yang telah masuk. Mereka melihat bahwa semua esai adalah karya yang berharga yang semuanya berkontribusi positif terhadap wacana perdamaian di Indonesia dan dunia.
Namun, dalam proses penilaian, para juri didampingi dengan rubrik penilaian berisi lima elemen utama esai yang dinilai / ditandai, yaitu orisinalitas, kejelasan, koherensi, penggunaan sumber, referensi untuk ide-ide JK tentang pembuatan perdamaian dan / atau ide-ide pembuatan perdamaian dari perspektif Indonesia.
Sebagai gambaran hasil penilaian tersebut, pemenang pertama berhasil memaparkan ide orisinalnya dengan menjadikan pemikiran dan pengalaman Pak JK untuk menangani konflik di daerah lain. Esai tersebut membawa gagasan perdamaian mengenai krisis dan konflik agama di Kaduna, Republik Federal Nigeria di Afrika Barat, yang cukup intens.
“Pemaparannya juga jelas dan mendalam, penyajiannya terstruktur dengan baik, sumber referensinya cukup kuat dan luas serta prospektif untuk diwujudkan dan sejalan dengan apa yang sudah, sedang dan akan dilakukan oleh Wapres JK selama di Ambon dan Poso, Aceh, Thailand Selatan, dan Afghanistan,” papar Suhartono.
Dari hasil penilaian berdasarnya elemen-elemen itulah, terlampir adalah 25 esai terbaik dari sayembara esai ini.
Penulis | Judul esai | Predikat |
Ricky Antonius Margareta, Rangga Cesario, Fransiska Andita | Possible Applications of the Jusuf Kalla Approach in Resolving the Kaduna Religious Crisis | 1st prize |
Edwin Arifianto | From conflict to sustainable peace: Jusuf Kalla path toward Noble Prize recognition | 2nd prize |
Cecep Hermawan | En Route to the New Model of Efficient Conflict Mediation: Jusuf Kalla’s Interpersonal Approach to Peace | 3rd prize |
Vita Fulla Mayliya, Audrey Rachalia Achmad | The Involvement and Significance of Jusuf Kalla in Supporting Indonesia’s Role to Promote Peace and Conflict Resolution | Best 25 |
Nibras Balqis Sakkir | Musyawarah-Mufakat: Indonesian Diplomacy Through the Jusuf Kalla Experience | Best 25 |
Muhammad Ammar Hidayahtulloh | Peace Memorial Hall of Aceh: Preserving Peace in Aceh through Learning the Lesson of the History | Best 25 |
Lingga Utami, Rengga Akbar Munggaran | Jusuf Kalla Social Movement’s: Conflict Resolution Strategies In Poso To Inspire Further Global Peacemaking | Best 25 |
Natasya Fila Rais, Agnes Kusuma Wardani | Increasing Indonesian Women Representation in the United Nations Peacekeeping Corps as a Contribution towards Indonesia’s United Nations Security Council Non-Permanent Membership | Best 25 |
Muhammad Adam & Bisma Yadhi Putra | Jusuf Kalla and His Soft Approach behind Aceh Peacemaking | Best 25 |
Jerry Indrawan | Jusuf Kalla Role for Positive Peace: A Step for Nobel Peace Prize | Best 25 |
Edrida Pulungan | Peacemaking Ala Jusuf Kalla : Humanity, Peace and Poetry | Best 25 |
Juniar Laraswanda Umagapi | Ambon Right Now, Socio-paradigm and Political Issue as the Main Trigger of Conflict and The Current State of Post-Secularism in Indonesia | Best 25 |
Umi Sa’adah | Can We See The Rainbow? The Beautiful Peacemaking | Best 25 |
Annas Rolli Muchlisin | Universal Peace Messages in Jusuf Kalla’s Thought and Practice of Reconciliation | Best 25 |
Galby Rifqi Samhudi, Hanief A Hakim Harahap, Randy Arbina | Jusuf Kalla’s Strategy In Peace Struggle Towards The Free Aceh Movement | Best 25 |
Adhi Priamarizki | Cooperation with All, Development for All, and Participation for All: How ‘Peace ala JK’ can Bring Peace in Southern Thai | Best 25 |
Daniah Arthamevia Putri Hidayah | When Dialogue Becomes Understanding | Best 25 |
Halida Rizkina | Navigating Indonesia Centrifugal Force: Jusuf Kalla Way of Peace | Best 25 |
Resty Destariza | Jusuf Kalla: Contribution and Existance in Global Peacemaking | Best 25 |
Eka Deviana Putri | Bringing Peace at Home to the International level | Best 25 |
Nikolaus Ageng Prathama | Rohingnya, Inter-Cultural Communication and Indonesian Conflict Resolution “Theory” | Best 25 |
Dicky wahyudi | Capabilities Productivity of Reading: Jusuf Kalla within Solving Problems Conflict in Ambon and Becoming an Important Peace Figure for Indonesia | Best 25 |
Marvento F. Laurens | Art as a method (tools) of peace transformation on conflict prevention by young people in Ambon | Best 25 |
Dinda Lisna Amilia | Turning Polarization into Nothing through Patron’s Role | Best 25 |
Cheryl Pangestu, Kezia Liana | Global Peace in Jusuf Kalla’s Hands: A Peace-maker the World Needs | Best 25 |
Kontak Panitia Sayembara Esai JISS
Email: competition@jiss.jenggalacenter.org, jenggalacenter.id@gmail.com
Website: jiss.jenggalacenter.org
082113557415 (M. Rosyid Jazuli)
0818700811 (Chandra Dewi)